Ada yang berbeda di Desa Temuireng. Tepatnya di Dk. Jatimulyo RT 12 RW 05 Desa Temuireng. Pamflet berisi sekumpulan foto terpasang di sudut – sudut kampung tersebut. Foto dalam pamflet tersebut ternyata gambar kandidat calon Ketua dan Wakil Ketua RT 12. Ada 6 (enam) gambar profil berikut nama lengkapnya.

Dengan jargon “RT 12 Duwe Gawe, RT 12 Horeee” warga yang  berada pada sisi barat Desa Temuireng ini menyelenggarakan Pemilihan Ketua RT.

Triyono, Ketua RT 12 habis masa jabatan pada Februari 2022 ini setelah sebelumnya menjabat bersama Suwono Wakil Ketua RT 12 selama 5 tahun berjalan.

Atas inisiatif Triyono dan didukung oleh warganya, mereka menyelenggarakan model pemilihan Ketua RT dengan mekanisme pemilihan langsung ala Pemilu di Indonesia.

Bukan tanpa sebab, dikonfirmasi melalui pesan aplikasi whatsapp, Triyono menuturkan bahwa alasan pemilihan ini dilakukan karena ingin menciptakan kultur demokrasi yang rileks.

“Kami ingin menciotakan sistem demokrasi yang rileks, tanpa beban serta menghibur” tutur Triyono yang sekaligus menjabat sebagai ketua penyelenggara pemilihan.

Alasan selanjutnya diungkapkan oleh Triyono karena memang mencari Ketua RT itu bukan perkara mudah, banyak yang tidak bersedia dicalonkan karena beban tanggungjawab yang harus dipikul.

“Semua warga menolak ketika diminta untuk menjadi ketua RT. Jadi harus ada yang dipaksa melalui pemilihan langsung” ungkapnya.

Berdasar data yang terhimpun, ada 3 kandidat Calon Ketua RT secara berurutan Winarno, Sartono dan Widodo. Diikuti 3 kandidat Calon Wakil Ketua RT secara berurutan Margiyanto, Suratno dan Suwanto.

Uniknya, 6 orang tersebut tidak berpasangan, melainkan warga berhak menentukan secara mandiri  siapa Ketua dan Wakil Ketua RT yang ia pilih. Harapannya melalui mekanisme ini warga dapat memasangkan sendiri pimpinan di wilayahnya nanti.

Triyono juga menungkapkan bahwa peraturan pencoblosan warga tidak berdatangan ke tempat pemungutan seperti biasanya, melainkan panitia pemilihan akan mengunjungi satu per satu rumah warga yang telah berusia minimal 17 tahun atau telah memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP). Hal ini mengingat Pandemi yang masih berlangsung.

“Modelnya door to door keliling ke rumah warga dengan sopan santun serta sosialisasi supaya warga paham betul” imbuh  Triyono, pria yang sehari – hari menekuni pekerjaan sebagai pengrajin meubel ini.

Bertempat di rumah Triyono, selesai pemungutan secara door to door  panitia disaksikan dengan beberapa warga yang sebagian besar para pria menghitung hasilnya.

Hari itu juga langsung terpilih Ketua dan Wakil Ketua RT yang baru, yaitu Sartono dan Suwanto. Berlangsung malam hari, serah terima jabatan dilaksanakan pada saat itu juga.

“Alhamdulillah Pemilihan berjalan dengan lancar, terpilih pemimpin yang baru” tambah Triyono.

Tidak lupa Triyono juga berpesan untuk warga serta Ketua dan Wakil Ketua yang baru.

“Kedepan supaya warga tetap guyub rukun, tidak segan untuk saling memberi masukan. Serta untuk ketua RT yang baru tetap menjaga budaya gotong royong, misalkan menjaga kebersihan lingkungan” pungkasnya.