Oleh: Bintara Irian Reza Diyono Putra, Mahasiswa KKN UNISRI

Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Slamet Riyadi Surakarta melaksanakan kegiatan sosialisasi mengenai anti bullying yang dengan sasaran siswa di SD N 2 Temuireng. Acara yang diselenggarakan pada 4 Agustus 2024 itu digawangi oleh Bintara Irian Reza Diyono Putra, Mahasiswa KKN yang berasal dari Fakultas Hukum.

Kegiatan ini dilaksanakan sebagai salah satu bentuk dari pengaplikasian Tri Dharma perguruan tinggi yaitu Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat. Selain itu, adanya sosialisasi ini dapat menjadi salah satu upaya pencegahan perilaku kekerasan yang sedang marak dilakukan oleh anak dibawah umur, membangun rasa peduli, serta memutus rantai perilaku bullying yang telah terjadi selama ini. Hal ini tentu didukung penuh oleh pihak sekolah SD N 2 Temuireng baik guru, staf hingga tenaga pendidik lainnya.

Bullying atau perundungan merupakan salah satu perilaku buruk yang dapat dilakukan oleh anak usia dini baik secara fisik maupun secara verbal. Perilaku buruk ini dapat berdampak serius bagi korbannya. Seperti contoh jika perundungan secara fisik dilakukan, korban bisa mengalami luka ringan seperti memar, luka berat, bahkan bisa menyebabkan kematian.

Tidak hanya fisik, perundungan secara verbal juga memiliki dampak yang cukup serius terhadap kesehatan mental. Dalam beberapa kasus, korban akan mengalami depresi, kecemasan, dan penurunan rasa kepercayaan diri.

Untuk mencegah dan mengantisipasi perundungan, seluruh warga di lingkungan sekolah memiliki peran yang sangat krusial, minima untuk lingkup terkecilnya. Sayangnya, masih banyak siswa yang menganggap bahwa perbuatan seperti menghina, mencaci, atau mengejek temannya di depan umum bukan termasuk dalam perbuatan bullying. Oleh karena itu, sosialisasi ini dilakukan sebagai langkah preventif untuk memberikan pemahaman sejak dini kepada siswa di SD N 2 Temuireng

Dengan dilakukannya sosialisasi anti bullying ini kami berharap siswa SD N 2 Temuireng dapat memiliki pemahaman yang lebih baik dengan perilaku negatif tersebut, seperti jenis dan contoh bullying yang tidak boleh mereka lakukan baik di lingkungan sekolah, rumah, maupun dalam penggunaan media sosial / game online sekalipun. Didalam sosialisasi anti bullying ini diajarkan pula mengenai cara menangani, mencegah dan berani untuk melaporkan kasus bullying yang dialami diri sendiri maupun orang lain, sehingga dapat terciptanya lingkungan sekolah yang aman, nyaman dan jauh dari kekerasan.